RADHIANSHAH, Muhammad Taufik and KURNIA, Akhmad Syakir,(9 March 2021), LIBERALISASI NERACA MODAL & KETIMPANGAN PENDAPATAN: STUDI PANEL DI EROPA. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (39kB)
Download (39kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (22kB)
Download (22kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (21kB)
Download (21kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (147kB)
Download (147kB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (184kB)
Download (184kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Globalisasi telah menjadi pusat perhatian dunia selama tiga dekade terakhir. Salah satu bentuknya adalah liberalisasi neraca modal yang secara sederhana dapat kita amati dari menurunnya jumlah pembatasan antar negara untuk transaksi keuangan lintas batas, dan meningkatnya aliran modal antar negara. Di sisi lain, ketimpangan pendapatan tampaknya sejalan dengan meningkatnya liberalisasi neraca modal. Prasad & Rajan (2008) menyatakan bahwa suatu negara membutuhkan kualitas kelembagaan yang baik untuk dapat memanfaatkan manfaat dari liberalisasi neraca modal daripada risiko yang dimilikinya. Hampir satu dekade setelahnya, Bumann & Lensink (2016) menemukan bahwa suatu negara membutuhkan setidaknya 25% kedalaman finansial sebagai variabel ambang batas untuk berhasil mengeksploitasi manfaat liberalisasi akun modal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah ketimpangan pendapatan berhubungan dengan peningkatan liberalisasi neraca modal di 28 negara Eropa. Lebih lanjut, penelitian ini berupaya untuk memahami peran kualitas kelembagaan dan kedalaman keuangan sebagai variabel ambang batas. Dengan menggunakan Estimator GMM Sistem, penelitian ini menemukan bahwa liberalisasi neraca modal memiliki korelasi positif terhadap ketimpangan pendapatan, bahkan setelah interaksi liberalisasi neraca modal dan kedalaman keuangan. Sebaliknya, interaksi liberalisasi neraca modal dan kualitas kelembagaan menghasilkan korelasi negatif terhadap tingkat ketimpangan pendapatan. Temuan ini menekankan pentingnya otoritas kebijakan untuk mempertimbangkan kualitas kelembagaan sebelum atau selama implementasi liberalisasi neraca modal.
Keywords : | capital account liberalization, financial depth, GMM Estimator, income inequality, institutional quality, threshold., GMM Estimator, kedalaman finansial, ketimpangan pendapatan, kualitas institusi, liberalisasi neraca modal, threshold. |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Taufik Radhianshah |
Date Deposited: | 28 Apr 2021 05:34 |
Last Modified: | 28 Apr 2021 05:34 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/8275 |