PENGARUH TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DALAM PENGGUNAAN E-MONEY DI ERA MILENIAL (KASUS PENERAPAN HIFZ MAL)

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran dari teori Technology Acceptance Model yang dapat memengaruhi generasi milenial dalam menggunakan e-money serta keterkaitannya dengan hifz mal. Variabel dasar diambil dari teori TAM yang dikembangkan Davis (1989) yaitu kemudahan dan kemanfaatan, serta tiga variabel lain yaitu keamanan, kepercayaan dan pengalaman. Model penelitian secara empiris diuji dengan menggunakan data survei generasi milenial pada mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Adapun metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang aktif pada tahun ajaran 2019/2020 dan pernah menggunakan e-money. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan purposive, dengan sampel sebanyak 100 responden yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 22. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan e-money adalah variabel kemanfaatan, keamanan dan pengalaman. Sementara pada variabel kemudahan dan kepercayaan tidak berperan dalam memengaruhi generasi milenial dalam penggunaan e-money. Nilai R square yang menunjukkan 37,2% penggunaan e-money dapat dijelaskan oleh variabel independen sedangkan sisanya 62,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian ini. Keterkaitannya dengan hifz mal adalah penggunaan e-money memberikan kemanfaatan bagi penggunanya yang sekaligus memberikan jaminan keamanan, sehingga umat muslim pengguna uang elektronik terhindar dari hal-hal yang tidak sesuai dengan sistem ekonomi Islam.