ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL (Perbandingan pada Multinational Company dan Domestic Corporation Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2004-2006 )

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel kepemilikan saham manajemen, kepemilikan saham institusi, pertumbuhan asset, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, derajat operating leverage (DOL), dan return on asset (ROA) terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis pengaruh rasio-rasio keuangan perusahaan (kepemilikan saham manajemen, kepemilikan saham institusi, pertumbuhan asset, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, DOL, dan ROA) terhadap DER. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria (1) perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta periode 2004-2006; dan (2) perusahaan yang sahamnya ikut dimiliki manajemen periode 2004-2006. Data diperoleh berdasarkan publikasi Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2007). Diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 perusahaan dari 343 perusahaan yang terdaftar di BEJ. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Manajer perusahaan dalam mengambil kebijakan hutang perusahaan perlu memperhatikan variabel ROA, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan, dimana bila manajer perusahaan melihat peningkatan ROA maka diikuti peningkatan hutang perusahaan, sehingga perusahaan harus menjaga nilai ROA agar beban terhadap hutang tidak berat. Selain itu manajer perusahaan juga melihat pertumbuhan aset perusahaan bila asset perusahaan meningkat maka perusahaan hutang juga meningkat, karena dalam unsur asset mengandung hutang sehingga dengan asset yang besar perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan. Sementara itu manajer perusahaan juga memperhatikan pertumbuhan penjualan perusahaan, bila pertumbuhan perusahaan turun maka perusahaan perlu meningkatkan hutang untuk memberikan peluang yang besar dalam menghasilkan keuntungan.