FAISAL, Brillian Filsa and HAYATI, Banatul,(25 June 2021), ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL TERHADAP RISK TAKING BEHAVIOUR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 - 2018. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (87kB)
Download (87kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (77kB)
Download (77kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (148kB)
Download (148kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (1MB)
Download (1MB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (438kB)
Download (438kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Sektor Perbankan di Indonesia memiliki pengalaman sejarah panjang dengan pembenahan yang terus dilakukan. Adanya regulasi yang kurang tepat hingga munculnya informasi yang asimetrik serta adanya pengaruh regime politik juga mempengaruhi kinerja sektor perbankan Indonesia. Kebijakan makroprudensial bertujuan untuk membatasi resiko akibat adanya kekacauan penyediaan jasa keuangan dan meminimalisir dampak kekacauan tersebut, terutama di Negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Kebijakan makroprudensial memiliki banyak instrumen dimana tiap instrumen difokuskan untuk mengurangi resiko secara spesifik.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan makroprudensial terhadap perilaku pengambilan resiko (risk taking behaviour) dari perbankan di Indonesia. Dalam penelitian ini, menggunakan variabel dependen yaitu ATMR (Aset Tertimbang Menurut Resiko) sebagai proksi dari Risk Taking Behaviour. Terdapat 3 variabel independen dalam penelitian ini, yaitu: LTV, GWM, dan Capital Buffer serta Inflasi, Suku Bunga, dan Gross Domestic Bruto sebagai proksi dari variabel makro ekonomi. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diambir dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pusat Statistik, dan Bursa Efek Indonesia selama Q1 2014 – Q4 2018 dari 10 perbankan di Bursa Efek Indonesia yang memiliki asset terbesat. Peneliti menggunakan teknik analisis data menggunakan data panel.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara secara parsial, variabel Loan to Value, capital buffer, dan inflasi berpengaruh terhadap risk taking behavior perbankan. Sedangkan variabel giro wajib minimum, tingkat suku bunga, dan gross domestic product tidak berpengaruh terhadap risk taking bahavior. Arah koefisien variabel LTV, capital buffer, dan inflasi positif terhadap risk taking behavior. Sebaliknya variabel tingkat suku bunga dan giro wajib minimum mempunyai arah hubungan negatif.
Keywords : | Risk-Weighted Assets (RWA), Inflation, Interest Rates, Exchange Rates, Gross Domestic Product (GDP), Minimum Statutory Reserves (GWM), Loan to Value (LTV), Capital Buffer (CB), Random Effect Model (REM), Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR), Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto (GDP), Giro Wajib Minimum (GWM), Loan To Value (LTV), Capital Buffer (CB), Random Effect Model (REM). |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | brillian brilli bril |
Date Deposited: | 01 Oct 2021 12:36 |
Last Modified: | 02 Oct 2021 04:39 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/9341 |