“PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KOMPENSASI, KEPATUHAN PENGENDALIAN INTERNAL, RELIGIUSITAS TERHADAP INTENSI KARYAWAN UNTUK TERLIBAT DALAM OCCUPATIONAL FRAUD” (Studi Empiris pada SKPD di Kabupaten Banyumas)

Kecurangan adalah tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu dengan tujuan memperoleh keuntungan untuk diri atau kelompok tertentu dengan representasi yang salah dan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya. Occupational fraud diartikan sebagai penyalahgunaan kewenangan dan kedudukan seseorang atas pekerjaan yang dimilikinya secara sengaja. Berbagai macam bentuk kecurangan masih banyak terjadi di berbagai negara dan berbagai sector, baik sector swasta maupun sector pemerintahan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan bukti empiris mengenai kecenderungan atau intensi occupational fraud yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti komitmen organisasi, kompensasi, kepatuhan pengendalian internal dan religiusitas seseorang. Populasi penelitian ini adalah pejabat struktural pada SKPD Kabupaten Banyumas, khususnya yang menduduki jabatan Sekretaris, Kabag Umum dan Kepegawaian, Kabag Keuangan, dan Kabag Anggaran. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 100 responden dari 26 SKPD. Data primer yang diperoleh dengan memberikan kuisioner kepada SKPD Kabupaten Banyumas, kemudian diuji menggunakan Statistic Product and Service Solution (SPSS). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kepatuhan pengendalian internal, dan religiusitas berpengaruh terhadap intensi karyawan terlibat dalam occupational fraud, sedangkan variabel komitmen organisasi dan kompensasi tidak berpengaruh terhadap intensi occupational fraud seseorang.