FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE (PUKAT CINCIN) DI PEKALONGAN

Purse seine merupakan alat penangkap ikan yang menghasilkan produksi hasil tangkapan terbesar di Pekalongan dibanding alat tangkap lainnya. Tahun demi tahun produksi cenderung menurun, disisi lain jumlah kapal bertambah. Berkurangnya produksi menuntut nelayan untuk lebih cermat dalam mengelola pembiayaan untuk mempertahankan dan peningkatan pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tangkapan, mengestimasi pengeluaran dan penerimaan, dan mengestimasi tingkat pendapatan nelayan sesuai sistem bagi hasil yang belaku. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu 233 responden nakhoda kapal diambil sebagai sampel. Analisis data menggunakan Regresi berganda Fungsi Produksi Cobb Douglass menggunakan bantuan Software SPSS dan analisis penerimaan dan biaya menggunakan analisis keuntungan serta indikator kelayakan usaha dengan bantuan Software Excell Hasil estimasi menunjukan bahwa faktor kapal mempengaruhi secara signifikan produksi tangkapan, namun semakin besar kapal justru produksinya cenderung menurun. Faktor alat tangkap berpengaruh, semakin besar ukuran alat tangkap akan meningkatkan produksi. Jumlah ABK tidak mempengaruhi produksi, kondisi ketenaga kerjaan pada armada purse seine Pekalongan sudah berada pada tahap matured (jenuh). Konsumsi BBM solar mempengaruhi produksi. Lama hari operasi/trip tidak mempengaruhi produksi secara signifikan. Lampu pengumpul ikan mempengaruhi produksi, semakin banyak justru akan menurunkan produksi, penggunaannya sudah berada pada kondisi berlebihan. Perbekalan belum bisa mempengaruhi produksi secara signifikan. Faktor lain diluar variabel penelitian yang sangat mempengaruhi produksi tangkapan purse seine antara lain : kondisi kelimpahan sumberdaya ikan di daerah operasi penangkapan dan jumlah kapal yang beroperasi di perairan yang sama. Nilai MEC (Marginal Efficiency of Capital) = 9,2631% (masih berada dibawah tingkat suku bunga rata-rata pinjaman), Profit Rate = 0,0184 dan R/C Ratio = 1,0184, keuntungan terlalu kecil. Jadi usaha purse seine kurang layak dijalankan paling tidak untuk saat sekarang. Produksi rata-rata tahun 1995 - 2005 fluktuatip dengan kecenderungan menurun dan CPUE kecenderungan menurun. Dibandingkan tahun 2004 produksi tahun 2005 mengalami penurunan besar yaitu 15.704.025 kg atau sekitar 42,35%, namun CPUE meningkat dari 28.794,63 kg (2004) menjadi 29.821,09 kg (2005). Produksi rata-rata per kapal per trip 25.640,99 kg senilai Rp 109.439.940,- Pendapatan bagi hasil pemilik kapal Rp 28.077.060,-, Nakhoda Rp3.316.670,- dan ABK biasa Rp 669.060,- Nakhoda dan ABK sebaiknya diberi keleluasaan untuk menentukan jumlah dan jenis perbekalan yang layak dibawa melaut. Dalam rangka pembatasan jumlah kapal untuk mencegah pemanfaatan berlebih, pemerintah tidak memberikan ijin baru lagi untuk kapal diatas 30 GT. Perikanan purse seine harus dikelola secara nasional minimal regional/antar wilayah pengelolaan perikanan (WPP). Sebaiknya kapal purse seine tidak memasang lampu pengumpul ikan secara berlebih karena tidak produktif, justru bisa menimbulkan konflik.