SARI H., Andi Reina and SUGIYANTO, Fransiscus Xaverius and HAYATI, Banatul,(11 September 2012), MODEL PROYEKSI INFLASI REGIONAL JAWA TENGAH. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (37kB)
Download (37kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (75kB)
Download (75kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (85kB)
Download (85kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (18kB)
Download (18kB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (24kB)
Download (24kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (8MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (8MB) | Request a copy
Abstract
Kondisi kestabilan harga mempengaruhi keputusan masyarakat dalam
melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya dapat
berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Perumusan kebijakan yang tepat, baik di
tingkat nasional maupun regional, memerlukan pemahaman yang baik terhadap
karakteristik inflasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini
menganalisis pengaruh variabel uang beredar, output gap, dan suku bunga (sisi
permintaan) serta variabel nilai tukar dan ekspektasi harga (sisi penawaran)
terhadap inflasi di Jawa Tengah. Selanjutnya, dengan menggunakan model Vector
Autoregressive (VAR) dianalisis model proyeksi inflasi untuk regional Jawa
Tengah.
Jumlah uang beredar dan suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap
inflasi dalam jangka pendek. Instrumen kebijakan moneter dalam hal ini lebih
efektif dan direspon lebih cepat oleh inflasi melalui pengaruhnya terhadap
aggregate demand. Sementara itu, perkembangan output gap yang cenderung
mengikuti pola musiman (siklis), tidak berpengaruh terhadap perkembangan
inflasi. Perubahan nilai tukar Rp/USD mempengaruhi inflasi melalui aggregate
supply melalui perubahan terhadap harga bahan baku impor, yang berpengaruh
terhadap jumlah produksi maupun harga produsen. Sementara itu, ekspektasi
harga masyarakat juga cenderung tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi,
mengingat ekspektasi tersebut terbentuk dari kondisi inflasi yang ada pada saat ini
maupun saat lampau (adaptif expectation).
Berdasarkan forecast error variance decompostion, kontribusi shock nilai
tukar dan jumlah uang beredar terhadap perubahan inflasi relatif lebih besar
dibanding variabel penelitian lain.
Keywords : | inflation, agregat demand, agregat supply, Vector Autoregressive (VAR), projection model, inflasi, agregat demand, agregat supply, Vector Autoregressive (VAR), model proyeksi |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Masters) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Yuwono Yuwono |
Date Deposited: | 21 Apr 2022 02:59 |
Last Modified: | 21 Apr 2022 02:59 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/10605 |