HUBUNGAN ANTARA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2020

Tenaga kerja merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan dan kondisi ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan Angkatan Kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang pada tahun 2020 melalui Hasil Sensus Penduduk 2020 memiliki total penduduk sebanyak 36.516.035 jiwa, menempati posisi ketiga diantara provinsi-provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk tertinggi. Dengan jumlah penduduk yang meningkat tiap tahunnya, jumlah pengangguran juga meningkat dikarenakan angkatan kerja tidak mampu terserap ke dalam lapangan kerja yang tersedia. Besarnya nilai tenaga kerja yang terserap dalam suatu sektor perekonomian dapat menggambarkan tenaga kerja yang termasuk dalam angkatan kerja yang mampu diserap oleh sektor-sektor perekonomian. Hubungan antara PDRB dan pengangguran dijelaskan melalui Hukum Okun. Hukum Okun menyatakan bahwa untuk setiap penurunan 2 persen PDRB yang berhubungan dengan PDRB potensial, maka angka pengangguran meningkat sekitar 1 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengangguran memiliki hubungan negatif dengan pertumbuhan PDRB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi data panel dengan menggunakan model REM. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data PDRB serta pengangguran Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2020. Hasil dari penelitian ini adalah variabel PDRB memiliki hubungan yang positif terhadap variabel pengangguran. Hal ini tidak sejalan dengan Hukum Okun yang menjelaskan bahwa hubungan PDRB dan pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hukum Okun tidak dapat diterapkan dalam kasus di Provinsi Jawa Tengah.