ANALISIS PENGARUH RANTAI NILAI GLOBAL DI INDUSTRI ELEKTORNIK INDONESIA DENGAN NEGARA MITRA DAGANG UTAMA DI DALAM WORLD INPUT OUTPUT TABEL

Rantai nilai global merupakan suatu proses untuk menghasilkan satu produk barang jadi yang melibatkan beberapa negara mulai dari proses produksi hingga proses pemasarannya. Global Value Chains dapat berperan dalam mendorong peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi serta peningkatan standar hidup suatu negara. Di Indonesia Industri Elektornik merupakan salah satu industri yang berperan besar dalam perdagangan internasional Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh integrasi perdagangan internasional terhadap Perbedaan Gross Domestic Bruto dua negara, intensitas tenaga kerja, FDI, partisipasi rantai nilai global, dan jarak efektif Indonesia dengan mitra dagang utama(Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Thailand, Perancis, Malaysia, China, Hongkong, Filipina, dan Korea Selatan) di industri elektronik periode 2014-2020. Dan untuk mengetahui pengaruh keterkaitan ke depan dan keterkaitan ke depan dan keterkaitan ke belakang serta dampak terhadap tenaga kerja partisipasi rantai nilai global di Industri Elektronik Indonesia dengan lima mitra dagang utama (China, Prancis, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat) dan mitra Rest of The World. Analisis ini akan mengunakan Gravity Model dan World Input Output dengan mengagregasikan menjadi 34 Sektor dan menjadi lima negara mitra dagang utama (China, Prancis, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat) dan mitra Rest of The World. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Jarak Efektif (DIST), dan Investasi Asing (FDI) berpengaruh positif dan signifikan pada derajat nyata lima persen terhadap integrasi perdagangan internasional. Variabel Intensitas Tenaga Kerja berpengaruh negatif dan signifikan pada derajat nyata lima persen. Selanjutnya variabel perbedaan GDP dua negara (MZ) berpengaruh positif namun tidak signifikan pada taraf nyata lima persen. Sedangkan variabel partisipasi rantai nilai global (TIVA) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap derajat nyata lima persen. Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa nilai keterkaitan ke belakang (backward linkages) dan keterkaitan ke depan (forward linkages) berdasarkan sektoral, di industri Elektronik Indonesia memiliki nilai lebih dari satu artinya industri elektronik dapat mendorong industri-industri lainnya dari hulu dan hilir. Hasil estimasi dari pengaruh partisipasi rantai nilai global terhadap tenaga kerja terbilang renah, hal tersebut karena industri elektronik merupakan industri dengan padat modal dan teknologi tinggi dalam produksi barangnya.