FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN POLA KONSUMSI KELUARGA PENERIMA MANFAAT (KPM) PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) (STUDI KASUS : DESA KARANGPUCUNG, KEC. KARANGPUCUNG, KAB. CILACAP)

Konsumsi merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dimana hampir setiap kegiatan yang dilakukan berorientasi pada kegiatan konsumsi. Namun pada kondisi masyarakat miskin, konsumsi menjadi hal yang cukup sulit untuk dilakukan salah satunya karena keterbatasan pendapatan. Pemerintah memiliki kewajiban untuk mendukung konsumsi masyarakat miskin dengan melakukan intervensi dimana salah satu intervensi pemerintah yang dilakukan ialah dengan memberikan bantuan kepada masyarakat miskin agar dapat melakukan konsumsi, salah satunya Program Keluarga Harapan (PKH) yang menunjukkan adanya input baru yang berpengaruh pada konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) berdasarkan tujuannya yaitu meringankan pengeluaran konsumsi pendidikan dan kesehatan sebagai konsumsi non makanan juga pada pengeluaran konsumsi makanan yaitu pada pengeluaran konsumsi sumber makanan pokok dan sayur dan buah dengan faktor - faktor lain pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan di Desa Karangpucung, Kec. Karangpucung, Kab. Cilacap. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah multiple linear regression dan Ordinary Least Square (OLS). Penelitian ini menggunakan data primer dengan 4 variabel dependen yaitu pengeluaran konsumsi sumber makanan pokok, pengeluaran konsumsi sayur dan buah, pengeluaran konsumsi pendidikan, dan pengeluaran konsumsi kesehatan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH dan 9 variable independen yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), pendapatan total, jumlah anggota keluarga, jumlah tabungan, pendidikan kepala keluarga, jam kerja kepala keluarga, usia kepala keluarga, bantuan kesejahteraan sosial lainnya, jenis pekerjaan kepala keluarga. Hasil penelitian menunjukkan variabel Program Keluarga Harapan (PKH) berpengaruh signifikan pada pengeluaran konsumsi sayur dan buah dan kesehatan. Variabel pendapatan total berpengaruh signifikan pada pengeluaran konsumsi sumber makanan pokok, sayur dan buah, dan pendidikan. Variabel jumlah anggota keluarga dan usia kepala keluarga berpengaruh signifikan pada pengeluaran konsumsi makanan pokok. Variabel bantuan kesejahteraan sosial lainnya berpengaruh signifikan pada pengeluaran konsumsi pendidikan. Sedangkan variabel jumlah tabungan, pendidikan kepala keluarga, jam kerja kepala keluarga, jenis pekerjaan kepala keluarga tidak berpengaruh signifikan pada pengeluaran konsumsi sumber makanan pokok, sayur dan buah, pendidikan, dan kesehatan Keluarga Penerima Manfaat PKH di Desa Karangpucung.