PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UMK, DAN TINGKAT INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

Sumber daya manusia mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat menciptakan pembangunan yang lebih maju. Salah satu indikator peningkatan sumber daya manusia adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup suatu negara. Melihat bagaimana adanya proyeksi angka harapan hidup di 33 provinsi di Indonesia 2010-2035 menunjukan bahwa tren semakin menigkat dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan proporsi lanjut usia semakin besar. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan negara berkembang yaitu adanya struktur usia yang tidak favoriebel. Penyebab merendahnya produktivitas pada penduduk usia lanjut mengalami degeneratif dan variabel kesehatan yang kurang baik, sehingga hal tersebut memiliki kecenderungan untuk keluar dari pasar kerja. Apabila komposisi dan struktur usia penduduk tidak seimbang antara jumlah penduduk usia produktif yaitu antara usia 15-65 tahun dengan jumlah penduduk usia non produktif yaitu antara usia 0-14 tahun ditambah usia 65 keatas akan berpengaruh pula pada melambatnya pertumbuhan ekonomi. Apabila jumlah penduduk usia produktif lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif maka akan menghasilkan rasio beban ketergantungan yang tinggi. Penelitian ini menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, UMP, dan Penanaman Modal Asing terhadap penyerapan tenaga kerja pada usia produktif. Data yang digunakan adalah data skunder serta data time series pada tahun 2017-2020 serta dilakukan di 35 wilayah kabupaten dan kota Provinsi Jawa Tengah. analisis data yang digunakan adalah panel data dengan pendekatan Fix Effect Model (FEM), serta pengolahan data menggunakan software eviews 12. Data analisis yang diperoleh besumber dari BPS Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil analisis variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Penanaman Modal Asing (PMA) memiliki nilai yang berpengaruh siginifikan dan berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja(PeTK), sendangkan variabel Upah Minimum Kabupaten/Kota(UMK) memiliki nilai yang berpengaruh signifikan dan berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja(PeTK). Nilai R2 hasil estimasi sebesar 0,996263 yang berarti bahwa 99,6263% variasi variabel dependen PeTK dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen PDRB, UMK, dan PMA sebesar 99,62%, Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel di luar model.