DETERMINAN DAN DAMPAK PENGGUNAAN FINTECH PAYMENT TERHADAP INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA

Financial Technology (FinTech) yang menjadi bagian dari revolusi teknologi di sektor keuangan memegang salah satu peran penting di sektor keuangan mikro dan makro. Investasi yang masif mendorong berkembangnya industri FinTech secara global. Sektor mobile money dan transfer tumbuh paling pesat sebesar 75% pada tahun 2019. Dengan jumlah pengguna sebanyak 203 juta dengan nilai transaksi mencapai US$ 99.1 miliar pada tahun 2022, menjadikan Indonesia menjadi salah satu episentrum perkembagan ekonomi digital. Fenomena ini didukung oleh capaian penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 77% dan koneksi mobile antar masyarakat Indonesia mencapai 157%. Namun tren positif ini masih belum memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih menjadi salah satu yang terendah dibandingkan negara lain di ASEAN. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor penggunaan FinTech di Indonesia serta implikasinya terhadap inklusi keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dengan metode analisis Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang dibagikan secara online menggunakan platform google form. Total sebanyak 369 jawaban responden digunakan dalam menguji hubungan antar variabel eksogen yang meliputi Digital Literacy (DL), Financial Literacy (FL), technology Acceptance Model (TAM), Use of Technology (UT), Intention to Use (IN), Exploitative Use (ETU), dan Explorative Use (ERU). Sedangkan variabel endogen pada penelitian ini adalah Intention to Use (IN), Exploitative Use (ETU), dan Explorative Use (ERU) dan Financial Inclusion (FI). Alat analisis Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 26 dan SmartPLS v.3.2.9 digunakan dalam proses pengujian instrumen dan analisis data. Hasil penelitian ini mengungkap keempat variabel laten (digital literacy, financial literacy, acceptance model dan use of technology) secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap intention to use FinTech payment. Variabel acceptance model (AM) menjadi variabel dengan pengaruh positif dan paling signifikan terhadap Intention to Use FinTech payment di Indonesia. Niat penggunaan secara berkelanjutan/Intention to Use juga terbukti secara positif mendorong perilaku Exploitative Use (ETU) dan Explorative Use (ERU) oleh pengguna FinTech payment di Indonesia. Pada akhirnya, penggunaan FinTech payment exploitative dan explorative terbukti secara statistik dapat meningkatkan inklusi keuagan di Indonesia.