NUROKHATI, Nisa and HENDARTO, R Mulyo,(26 June 2023), KETERKAITAN SPASIAL KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SEKTOR UNGGULAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017-2021. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (17kB)
Download (17kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (309kB)
Download (309kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (319kB)
Download (319kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (331kB)
Download (331kB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (328kB)
Download (328kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Jawa Barat merupakan provinsi penyumbang Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) terbesar ketiga mencapai 13.01% setelah DKI Jakarta (17.18%) dan
Jawa Timur (14.48%). Namun ketimpangan pembangunan antar kabupaten/kota di
Jawa Barat masih tinggi dengan Indeks Williamson sebesar 0,66. Kerjasama
regional belum memberikan dampak optimal terhadap pemerataan pembangunan
ekonomi di Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan
spasial antar kabupaten/kota berdasarkan sektor unggulan di Provinsi Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ) dan
analisis Autokorelasi Spatial dengan menggunakan alat analisis Global Moran dan
Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA). Penelitian ini menggunakan
data sekunder berupa data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga konstan menurut lapangan usaha kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat tahun
2017-2021 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.
Hasil penghitungan indeks LQ yang menjadi dasar analisis Global Moran
dan LISA menunjukkan terdapat tiga sektor unggulan tertinggi di Jawa Barat yaitu
sektor konstruksi; sektor administrasi pemeritahan, pertahanan, dan jaminan sosial
wajib; serta sektor jasa pendidikan. Berdasarkan hasil analisis Global Moran pada
3 sektor unggulan hanya sektor adminisitrasi pemerintahan, pertahanan, dan
jaminan sosial wajib serta sektor jasa pendidikan yang memiliki keterkaitan spasial
dan signifikan di Jawa Barat. Meskipun keterkaitan wilayahnya tergolong lemah
karena nilai indeks moran menjauhi nilai (+1). Adapun hasil analisis Local
Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) menununjukkan pola cluster
(berkelompok) dan saling mempengaruhi High-High (Hot-Spot) pada sektor
administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib di Kabupaten
Ciamis dan sektor jasa pendidikan di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka,
dan Kabupaten Kuningan. Keterbatasan penelitian adalah analisis Global Moran
dan LISA hanya menggunakan uji signifikansi α = 5% sehingga interpretasi
keterkaitan antar kabupaten/kota masih kurang mendetail. Pada penelitian
selanjutnya penelitian ini bisa dikembangkan dengan uji signifikansi α = 1% dan α
= 10 % untuk interpretasi yang lebih luas, selain menguji autokorelasi penelitian
selanjutnya agar dapat melakukan analisis regresi spasial untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keterkaitan spasial secara signifikan.
Keywords : | Leading Sector, Spatial Linkage, Location Quotient, Global Moran, LISA, Sektor Unggulan, Keterkaitan Spasial, Location Quotient, Global Moran, LISA |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | NISA NUROKHATI |
Date Deposited: | 05 Jul 2023 02:09 |
Last Modified: | 05 Jul 2023 02:09 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/12855 |