PENGARUH SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI (APMK DAN UANG ELEKTRONIK) TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR DALAM ARTI SEMPIT (M1) DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2009-2021

Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan efek yang luas pada perekonomian. Salah satu yang terdampak adalah pada sistem pembayaran yakni sistem pembayaran non tunai. Efisiensi dan kecepatan transaksi yang ditawarkan dalam penggunaan sistem pembayaran non tunai pada akhirnya akan merubah pola hidup masyarakat dalam melakukan transaksi ekonomi sebab sistem pembayaran non tunai menjadi alat transaksi alternatif bagi masyarakat selain uang tunai. Hal ini berimbas pada perhitungan jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh sistem pembayarna non tunai terhadap jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) di Indonesia periode tahun 2009-2021. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan jangka waktu (time series) bulanan selama 13 tahun yang diperoleh dari website Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah nilai transaksi kartu ATM/Debet, nilai transaksi kartu kredit, dan nilai transaksi electronic money. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1). Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan Eviews 12 sebagai alat analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan nilai transaksi dari kartu ATM/Debet, kartu kredit, dan electronic money berpengaruh signifikan terhadap jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1). Secara parsial, nilai transaksi kartu ATM/Debet berpengaruh positif dan signifikan terhadap M1, nilai transaksi kartu kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap M1, dan nilai transaksi electronic money berpengaruh positif dan signifikan terhadap M1.