ANALISIS DAMPAK DIGITALISASI DI DAERAH PADA PDRB

Digitalisasi ekonomi sering kali hanya dipandang sebagai upaya menggunakan internet dan belum dijadikan faktor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini dapat terjadi karena adanya digital divide di Indonesia yang terdiri dari banyak provinsi yang beragam geografis, sektor dominan, dan juga sumber daya yang dimilikinya. Oleh sebab itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dampak pengembangan digitalisasi ekonomi di daerah terhadap output ekonomi daerah tingkat provinsi dan faktor digitalisasi yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di 34 provinsi selama 2019-2022. Dengan mendasarkan pada terori pertumbuhan ekonomi endogen, maka dapat dibangun model data panel yang memperhitungkan digitalisasi ke dalam aspek perubahan teknologi, digital human capital dan digital physic capital. Variabel yang digunakan adalah SDM berkemampuan digital, tenaga kerja sektor TIK, penggunaan digitalisasi, pengeluran digital, infrastruktur digital, keuangan digital dan institusi digital. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa digitalisasi di daerah memberi pengaruh yang positif terhadap PDRB di daerah tersebut. Meskipun demikian, karena adanya digital divide, maka besaran pengaruhnya berbeda-beda sesuai dengan karakteristik daerah yang ada. Selanjutnya, dari beberapa faktor digitalisasi yang diteliti, pengaruh paling besar dan signifikan adalah infrastruktur digital yang mencakup kekuatan sinyal, ketersediaan menara BTS, dan ketersediaan jaringan listrik. Aspek berikutnya adalah penggunaan digitalisasi dalam mendukung pekerjaan, yaitu seberapa besar pengguna digitalisasi pada penjualan e-commerce, penjualan melalui media sosial, promosi dan komunikasi. Selain itu, aspek SDM berkemampuan digital, jumlah tenaga kerja sektor TIK, dan digitalisasi sektor keuangan juga memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah