PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP EFISIENSI BELANJA PEMERINTAH DAERAH PADA SEKTOR KESEHATAN DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi belanja pemerintah daerah sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia pada stage-1, sedangkan pada stage-2 bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh desentralisasi fiskal terhadap efisiensi belanja pemerintah daerah pada sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Metode Data Envelopment Analysis (DEA) digunakan pada analisis stage-1, kemudian analisis stage-2 dilakukan menggunakan metode regresi data panel dengan model Fixed Effects. Pengukuran efisiensi belanja pemerintah daerah pada sektor kesehatan menggunakan belanja pemerintah fungsi kesehatan sebagai input dan Angka Harapan Hidup (AHH) sebagai output. Sedangkan pada sektor pendidikan, input yang digunakan adalah belanja pemerintah fungsi pendidikan dengan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS) sebagai output. Sementara itu, desentralisasi fiskal diukur dengan persentase Dana Perimbangan dan PAD terhadap total pendapatan daerah. Penelitian ini juga mempertimbangkan tata kelola pemerintahan dan akuntabilitas yang baik, yang diukur dengan Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan dimodelkan dalam bentuk interaksi dengan variabel Dana Perimbangan dan PAD. Dengan menggunakan data panel dari 508 kabupaten/kota di Indonesia dalam periode waktu dari tahun 2017-2021, analisis stage-1 penelitian ini menemukan bahwa efisiensi belanja pemerintah daerah pada sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia belum mencapai kondisi yang efisien. Sedangkan analisis stage-2 pada penelitian ini menyimpulkan bahwa desentralisasi fiskal berpengaruh positif secara signifikan terhadap efisiensi belanja pemerintah daerah pada sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia jika diimplementasikan dalam suatu tata kelola pemerintahan dan akuntabilitas yang baik.