PENGHARUH WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN WORK LIFE BALANCE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perawat Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh work family conflict terhadap kinerja karyawan dengan work life balance sebagai variabel intervening pada perawat Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali, Jawa Tengah. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat tetap Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali. Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik metode sensus. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan karakteristik perawat tetap. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara online melalui google form terhadap sampel yang dipilih melalui metode pengambilan sampelnya yaitu metode sensus. Pengukuran sampel kuesioner menggunakan skala likert. Lima (5) poin dan hipotesis dalam penelitian diuji menggunakan metode SEM (Structural Equation Modelling), suatu metode analisis statistik multivariat dengan bantuan software komputer berupa program SmartPLS versi 3.2.9. Hasil analisis pada uji statistik menunjukkan bahwa variabel work family conflict berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Selain itu, diketahui juga bahwa variabel work family conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap work life balance. Variabel work life balance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Serta variabel work life balance dapat memediasi hubungan antara work family conflict terhadap kinerja karyawan. Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali dapat melakukan evaluasi lebih dalam lagi terhadap tenaga kerja kesehatan dengan cara survey maupun konseling terkait permasalahan yang sedang dihadapi oleh tenaga kerja kesehatan, work family conflict. Hal tersebut dapat membantu tenaga kerja kesehatan menyelesaikan permasalahannya, memahami apa yang dibutuhkan, dan juga memahami yang sedang terjadi pada tenaga kerja kesehatan akibat work family conflict untuk mencegah penurunan kinerja karyawan. Selain itu, instansi terkait juga dapat menambahkan fasilitas yang memadai untuk menunjang work life balance karyawan agar kinerja karyawan mengalami peningkatan.