DETERMINAN EKSPOR BESI DAN BAJA INDONESIA KE LIMA NEGARA TUJUAN UTAMA

Indonesia adalah salah satu negara eksportir besi dan baja terbesar ke-5 di dunia. Cadangan bijih besi dan pasir besi tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Namun emisi CO_2 yang ditimbulkan pada produksi besi dan baja menjadi hambatan pada perdagangan internasional. Dekarbonisasi industri besi dan baja menjadi bentuk komitmen setiap negara dalam Paris Agreement terkait net zero emission di tahun 2050. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis variabel yang berpengaruh terhadap ekspor besi dan baja Indonesia ke lima negara tujuan utama (Tiongkok, Korea Selatan, India, Singapura, dan Thailand) dalam sisi permintaan. Variabel independen nya yaitu GDP riil per kapita, nilai tukar riil, dan jarak ekonomi sebagai representasi gravity model. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memanfaatkan data sekunder yang bersumber dari website resmi antara lain BPS, World Bank Indicator, UN Comtrade, IMF, CEPII, dan website relevan lainnya. Rentang waktu yang digunakan yaitu tahun 1991 sampai 2020. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan perumusan gravity model dengan tiga tahapan untuk memilih model yang paling tepat antara Common Effect Model, Fixed Effect Model, dan Random Effect Model. Proses olah data menggunakan software Eviews 10. Temuannya yaitu variabel nilai tukar riil, dan jarak ekonomi Indonesia dengan negara tujuan secara parsial berpengaruh terhadap ekspor besi dan baja Indonesia. Sedangkan, variabel GDP riil per kapita negara tujuan utama tidak berpengaruh terhadap ekspor besi dan baja Indonesia. Ekspor besi dan baja Indonesia terkena pengaruh positif dari variabel jarak ekonomi. Sebaliknya, nilai tukar riil berpengaruh negatif terhadap ekspor besi dan baja Indonesia.