PENGARUH KNOWLEDGE SHARING TERHADAP INNOVATIVE BEHAVIOR DENGAN ABSORPTIVE CAPACITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Karyawan PT Sai Apparel Industries Semarang)

Industri manufaktur khususnya yang bergerak di bidang garmen, akhir-akhir ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan dalam dunia bisnis menimbulkan persaingan antar pelaku bisnis yang kemudian menuntut adanya inovasi. Kontribusi karyawan dalam berbagi pengetahuan sangatlah diperlukan untuk memunculkan ide-ide baru yang terkait dengan inovasi, sehingga dapat mencapai keunggulan kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Knowledge Sharing (KS) terhadap Innovative Behavior (IB) melalui peran mediasi variabel Absorptive Capacity (AC) pada salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang garmen yaitu PT Sai Apparel Industries Semarang. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang berasal dari pendistribusian kuesioner penelitian dan wawancara singkat dengan beberapa karyawan yang menjadi responden penelitian, serta data sekunder yang didapatkan melalui jurnal, website, buku, dan data relevan lainnya yang diperoleh dari perusahaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling dengan melibatkan sebanyak 100 karyawan sebagai responden. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan aplikasi SmartPLS 3.2.9 untuk menguji hipotesis dan pengaruh hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Knowledge Sharing (KS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Innovative Behavior (IB), Knowledge Sharing (KS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Absorptive Capacity (AC), serta Absorptive Capacity (AC) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Innovative Behavior (IB). Temuan dalam penelitian ini juga membuktikan bahwa Absorptive Capacity (AC) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan sebagai variabel intervening di antara hubungan Knowledge Sharing (KS) dan Innovative Behavior (IB). Selain itu, penelitian ini juga memberikan kontribusi pemikiran teoretis dan manajerial mengenai sejauh mana Knowledge Sharing (KS) dan Absorptive Capacity (AC) dapat dan/atau harus dikembangkan secara tepat untuk mendukung, mendorong, dan meningkatkan Innovative Behavior (IB) pada karyawan.