KURVA PENAWARAN TENAGA KERJA INDONESIA

Penelitian ini secara empiris mengestimasi pengaruh tingkat upah terhadap jumlah jam kerja dan mendemostrasikan kurva penawaran tenaga kerja backward bending.Upah dalam penelitian ini diukur dengan pendapatan dalam Rupiah karena bekerja dalam seminggu sedangkan jam kerja diukur dengan jumlah jam yang dialokasikan untuk bekerja dalam seminggu. Penelitian ini menggunakan data IFLS 5 dengan jumlah observasi 6.391 individu. Hasil estimasi dengan Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan hubungan non-linear U terbalik antara upah dan jam kerja. Meski demikian, titik balik berada jauh di atas nilai maksimum upah. Artinya, individu masih merespon kenaikan upah dengan menambah jam kerja. Hasil ini konsisten untuk sampel keseluruhan, sampel pria maupun wanita. Dengan demikian, penelitian ini tidak sepenuhnya mengkonfirmasi adanya backward bending labor supply curve di Indonesia.