The Nexus of Stuctural Change, Institutional Quality and Economic Growth: Case of ASEAN Developing Countries

Perubahan struktural yang diindikasikan dan dikontribusikan oleh sektor manufaktur terhadap PDB, berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk mendorong terjadinya pertumbuhanlekonomi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melihat perubahan structural yang diindikasikan dan dikontribusikan oleh sektor manufaktur, selain itu dapat dilihat dari kualitas kelembagaan. Kualitas kelembagaan penting dalam perekonomian karena ia mengontrol mekanisme pasar, memastikan efisiensi, kesetaraan, dan stabilitas ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Perubahan Struktural dan Kualitas Kelembagaan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berkembang ASEAN tahun 2010 hingga 2022. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan panel data sebanyak 117 observasi. Setelah melalui Uji Chow dan Uji Hausman maka alat analisis yang diperoleh adalah dengan menggunakan metode Generalized Least Squares. Berdasarkan hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa variabel foreign direct investment dan variable manufaktur memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan variabel labor dan trade openness memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.Variabel Demokrasi index memiliki pengaruh negatif namun signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, variabel control of corruption, variabel Voice and Accountability, Political Stability and Absence of Violence or Terrorism dan Dummy Covid-19 memiliki pengaruh positif namun signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berkembang asean. Kata Kunci: Perubahan Struktural, Kualitas Kelembagaan, Pertumbuhan Ekonomi, Data Panel, Metode Generalized Least Squares