RAHAYU, Rahayu and ISKANDAR, Deden Dinar,(22 August 2024), ANALISIS FISCAL SUSTAINABILITY 24 NEGARA ASIA (2002-2021). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (94kB)
Download (94kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (167kB)
Download (167kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (182kB)
Download (182kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (191kB)
Download (191kB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (285kB)
Download (285kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (6MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (6MB) | Request a copy
Abstract
Fiscal sustainability menggambarkan kemampuan pemerintah membayar utang di masa mendatang. Fiscal sustainability merupakan sebuah ‘kondisi’ sehingga dalam analisanya diperlukan indikator pengukur surplus primer dan utang
pemerintah. Intertemporal budget constraints mensyaratkan hubungan positif antara utang pemerintah dan surplus primer untuk mencapai kondisi fiscal sustainability. Pengambilan keputusan apakah kondisi fiskal sustainability atau unsustainability dapat dilakukan menggunakan fiscal reaction function. Fiscal reaction function merupakan alat yang dapat digunakan untuk menganalisis fiscal sustainability, tidak hanya itu fiscal reaction function juga digunakan guna melihat pengaruh variabel lain terhadap kemampuan pemerintah dalam membayar utangnya. Asia terancam menghadapi krisis ekonomi akibat tingginya utang pemerintah, dilain sisi terdapat kesenjangan antara rasio utang pemerintah terhadap primary balance, dimana utang pemerintah Asia menunjukkan trend kenaikan sejak 2010 hingga 2020, berbanding terbalik dengan primary balance yang terus menurun hingga 2020. Ketidaksinkronan ini kemudian menimbulkan pertanyaan terkait fiscal sustainability Asia.
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis kondisi fiscal sustainability dua puluh empat negara Asia serta melihat pengaruh variabel makroekonomi dan kualitas institusi mempengaruhi kemampuan pemerintah dalam membayar utang. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu regresi data panel melalui pendekatan Fixed Effect Model (FEM). Objek penelitian ini adalah 24 negara Asia yang terdiri dari Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Bhutan, India, Indonesia, Iran, Israel, Japan, Jordan, Korea Selatan, Kuwait, Kyrgyz, Lebanon, Malaysia, Maldives, Mongolia, Oman, Pakistan, Qatar, Saudi Arabia, Sri Lanka, Thailand,
dan Yemen (ASIA-24) periode 2002–2021.
Hasil utama penelitian menunjukkan tidak didapat kesimpulan jelas terkait kondisi fiscal sustainability ASIA-24, hal ini ditunjukkan melalui ketidaksignifikanan utang pemerintah terhadap primary balance. Kuwait menjadi satu-satunya negara berhasil mencapai fiscal sustainability. Terakhir, Variabel
output gap, harga minyak mentah dunia, Political Stability And Absence Of Violance/Terorism signifikan dan positif terhadap primary balance. Variabel pengeluaran pemerintah, inflasi, dan dummy 2008 ditemukan signifikan dan negatif terhadap primary balance. Sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi, voice and accountability, dan control of corruption ditemukan tidak signifikan terhadap primary balance.
Keywords : | Fiscal Sustainability, Intertemporal Budget Constraints, Primary Balance, Government Debt, Crisis 2008, Institutional Quality, Fiscal Sustainability, Intertemporal Budget Constraints, Primary Balance, Utang Pemerintah, Krisis 2008, Kualitas Institusi |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Rahayu Rahayu |
Date Deposited: | 13 Sep 2024 07:05 |
Last Modified: | 13 Sep 2024 07:07 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/15096 |