PENDIDIKAN, PARTISIPASI POLITIK, DAN RASIONALITAS PEMILIH DALAM PEMILUKADA: STUDI IFLS TAHUN 2014/2015

Partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum memiliki peran penting dalam menentukan masa depan demokrasi suatu negara. Pendidikan yang lebih tinggi sering dikaitkan dengan partisipasi politik yang lebih baik, termasuk dalam memilih kandidat terbaik. Meskipun penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi hubungan antara pendidikan dan partisipasi politik, sebagian besar hanya berfokus pada aspek tertentu, seperti pertimbangan agama atau politik uang, yang dianalisis secara terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara pendidikan dan partisipasi memilih serta lima faktor perilaku memilih, yaitu kualitas program, kesamaan afiliasi politik, kesamaan agama, pengalaman kandidat, dan pemberian suap. Data yang digunakan berasal dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima tahun 2014/2015. Dengan menggunakan model Probit, hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pendidikan terhadap partisipasi serta alasan memilih kandidat tertentu. Analisis lanjutan dengan model Multivariate Probit juga mengonfirmasi bahwa pemilih mempertimbangkan alasan-alasan memilih kandidat secara bersamaan. Hasil ini memberikan implikasi bahwa pemilih di Indonesia dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan cenderung rasional dalam menentukan kandidat berdasarkan program dan kinerja pemerintahan. Namun, temuan ini hanya menunjukkan korelasi dan tidak dapat diinterpretasikan sebagai hubungan sebab-akibat, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji dampak kausal.