ANALISIS KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH DI 35 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Indonesia memiliki ribuan pulau yang terpisahkan oleh perairan lautan, Samudra dan selat yang menjadikan pulau satu dengan pulau lainnya memiliki karakteristik yang berbeda baik dalam sisi social, ekonomi maupun budaya dan masing-masing daerah memiliki potensi alam dan kualitas sumber daya yang berbeda sehingga menyebabkan adanya ketimpangan antar wilayah satu dengan wilayah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak desentralisasi fiscal, belanja langsung, belanja tidak langsung, inflasi, dan tenaga kerja terhadap ketimpangan antar wilayah di 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 hingga tahun 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, Direkrorat Jenderal Perimbangan Keuangan dan World Bank. Penelitian ini menggunakan metode data panel yang terdiri dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah selama 7 tahun. Dari hasil analisis diketahui bahwa variable derajat desentralisasi fiscal, belanja langsung, belanja tidak langsung, inflasi, dan tenaga kerja berpengaruh terhadap ketimpangan antar wilayah di 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Dengan tingkat kepercayaan 5%. Desentralisasi fiscal, belanja langsung dan tenaga kerja memiliki pengaruh positif terhadap ketimpangan antar wilayah di 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, sedangkan belanja tidak langsung dan inflasi memiliki pengaruh negative terhadap ketimpangan antar wilayah di 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.