PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM, JUMLAH UNIT USAHA, INVESTASI, DAN OUTPUT, TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KOTA SEMARANG (PERIODE TAHUN 1991 – 2009)

ABSTRAKSI Sektor industri pengolahan memiliki peranan penting dalam perekonomian Kota Semarang. Hal ini ditunjukkan oleh kontribusinya yang cukup tinggi terhadap PDRB Kota Semarang. Sektor industri kecil dan menegah di Kota Semarang merupakan bagian penting dari sektor sektor industri pengolahan dan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan, karena diharapkan mampu menyediakan lapangan kerja baru dan perluasan kesempatan kerja dalam menanggulangi jumlah angkatan kerja yang terus meningkat setiap tahun, sehingga dapat meminimalkan jumlah pengangguran. Kontribusi penyerapan tenaga kerja pada sektor industri kecil dan menengah di Kota Semarang terhadap jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan yang meningkat dari tahun 2004-2008. Meskipun dalam perkembangannya sektor industri pengolahan di Kota Semarang memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja yang menurun dari tahun ketahun sektor industri pengolahan di Kota Semarang mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan, karena diharapkan mampu menyediakan lapangan kerja baru dan perluasan kesempatan kerja dalam menanggulangi jumlah angkatan kerja yang terus meningkat setiap tahun, sehingga dapat meminimalkan jumlah pengangguran Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel jumlah unit usaha, nilai output, nilai investasi, dan upah secara individual (parsial) maupun secara bersama-sama (simultan) terhadap jumlah tenaga kerja pada sektor industri kecil dan menengah di Kota Semarang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Squares) dalam bentuk Logaritma Natural (Ln) dan menggunakan data runtut waktu (time series) selama periode tahun 1991-2009. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh koefisien determinasi (R2 atau R Square) sebesar 0,984 berarti bahwa besar pengaruh variabel independen yang terdiri dari jumlah unit usaha, nilai investasi, nilai output, dan upah terhadap variabel dependen LnY jumlah tenaga kerja adalah sebesar 98,4 persen, sedangkan sisanya 1,6 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini. Uji F-Statistik menunjukkan bahwa variabel jumlah unit usaha, nilai investasi, nilai output, dan upah secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel jumlah tenaga kerja. Variabel jumlah unit usaha, nilai investasi, nilai output mempunyai pengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel upah mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel jumlah tenaga kerja. Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi jumlah tenaga kerja pada pada sektor industri kecil dan menengah di Kota Semarang adalah variabel jumlah unit usaha dengan nilai koefisien regresi 0,175, disusul kemudian oleh variabel nilai output, nilai investasi, dan kebijakan upah minimum yang memiliki koefisien regresi sebesar 0,055; 0,043; - 0,026. Kata Kunci : industri kecil dan menengah, kebijakan upah minimum, jumlah unit usaha, nilai investasi, nilai output, dan jumlah tenaga kerja