SPESIALISASI DAN KONSENTRASI SPASIAL INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KOTA SEMARANG

AGUSTINA, Agustina and REJEKININGSIH, Tri Wahyu,(25 October 2010), SPESIALISASI DAN KONSENTRASI SPASIAL INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KOTA SEMARANG. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED

[thumbnail of 16. S - Fulltext PDF Bookmark -C2B006005.pdf] Text
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Strategi pembangunan di Indonesia adalah untuk mewujudkan tujuan bangsa yaitu mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Pembangunan ekonomi dapat difokuskan pada pembangunan ekonomi regional, karena akan memberikan kontribusi pada pembangunan propinsi dan juga akan memberikan kontribusi pada pembangunan nasional. Terbentuknya Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2008, merupakan peran Pemerintah Kota Semarang dalam menyusun kebijakan pengembangan industri kecil dan menengah yang terarah dan berkesinambungan. Perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) akan lebih efektif apabila ditunjang dengan keberadaan usaha dengan skala kecil, menengah. IKM juga memerlukan wadah untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan diri. Salah satu tugas dari FEDEP adalah mengembangkan IKM melalui pendekatan klaster, hal ini juga sebagai langkah guna memberi nilai lebih pada IKM sehingga mampu bersaing di pasar bebas. Metode analisis yang digunakan adalah indeks Location Quotient, indeks Herfindahl, indeks spesialisasi dan bilateral Krugman serta indeks Ellison-Glaeser dalam menjelaskan spesialisasi dan konsentrasi spasial industri kecil dan menengah di Kota Semarang dengan tahun analisis 1999 sampai 2006. Hasil analisis yaitu berdasarkan kecamatan, IKM Kota Semarang terkonsentrasi di Kecamatan Genuk (26,21%), dan Gayamsari (12,77%). Subsektor IKM unggulan Kota Semarang berdasarkan spesialisasi tingkat kecamatan adalah subsektor industri makanan, minuman dan tembakau (ISIC 3.1) (25,81%), subsektor industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (ISIC 3.2) (20,46%), dan subsektor kayu dan sejenisnya (ISIC 3.3) (18,36%). Terdapat pula beberapa wilayah konsentrasi IKM di Kota Semarang di antaranya Kecamatan Genuk (ISIC 3.3), dimana wilayah konsentrasi tersebut terjadi karena adanya agglomeration effect, dan wilayah Kecamatan Gayamsari (ISIC 3.9). Selain itu juga terdapat beberapa wilayah konsentrasi IKM yang potensial untuk dikembangkan yaitu Kecamatan Semarang Selatan, Gajah Mungkur, Candisari, dan Tembalang (ISIC 3.4).
Keywords : Specialization, Spatial Concentration, Industry, IKM, Spesialisasi, Konsentrasi Spasial., Industri, IKM
Journal or Publication Title: UNSPECIFIED
Volume: UNSPECIFIED
Number: UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ekonomi Pembangunan
Depositing User: Elok Inajati
Date Deposited: 07 Aug 2020 03:50
Last Modified: 07 Aug 2020 03:50
URI: https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/6554

Actions (login required)

View Item
View Item