DETERMINAN PENYERAPAN TENAGA KERJA MUDA SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA

Sektor pertanian berkontribusi dalam perekonomian Indonesia secara umum yaitu sebagai kontributor Produk Domestik Bruto (PDB), turut berpartisipasi sebagai sumber penghasil devisa, sebagai salah satu sektor yang mampu mengurangi kemiskinan, penyerap lapangan pekerjaan, penyedia pangan penduduk serta bahan baku bagi industri, mampu meningkatkan pendapatan masyarakat serta sebagai salah satu sumber pemantapan ketahanan pangan nasional. Namun sektor pertanian mengalami permasalahan dalam sumber daya manusia dimana tenaga kerja sektor ini didominasi oleh tenaga kerja berusia tua sedangkan tenaga kerja yang berusia muda terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal tersebut akan berdampak pada produktivitas sektor pertanian yang terus menurun serta akan berdampak buruk bagi pembangunan berkelanjutan. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk menganilsis determinan penyerapan tenaga kerja muda sektor pertanian. Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini ialah produktivitas sektor pertanian, upah atau gaji bersih sektor pertanian, pendidikan tinggi tenaga kerja muda, peyerapan tenaga kerja muda sektor industri serta penyerapan tenaga kerja muda sektor jasa. Hasil penelitian dengan menggunakan data panel 33 provinsi di Indonesia periode tahun 2011 hingga tahun 2018 menyimpulkan bahwa produktivitas sektor pertanian, pendidikan tinggi tenaga kerja muda serta penyerapan tenaga kerja muda sektor industri berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja muda sektor pertanian. Sedangkan upah atau gaji bersih sektor pertanian dan penyerapan tenaga kerja muda sektor jasa tidak signifikan dalam mempengaruhi penyerapan tenaga kerja muda sektor pertanian.