ANALISIS KINERJA KLASTER INDUSTRI ROTAN TRANGSAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL MULTI LEVELMULTIACTOR

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi luar biasa dengan kekayaan alam melimpah baik berupa sumber daya alam terbarukan maupun sumber daya alam tak terbarukan. Sebagai negara tropis, Indonesia kaya akan sumberdaya hayati salahsatunya hasil hutan. Selain menghasilkan kayu, hutan juga menghasilkan Hasil Hutan Bukan Kayu yang menjadi produk unggulan salahsatunya adalah rotan. Pembangunan ekonomi regional merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembangunan perekonomian di negara-negara berkembang. Tujuan pembangunan ekonomi regional adalah untuk membangun kapasitas ekonomi daerah lokal atau regional. Salahsatu pendekatan yang dilakukan dalam upaya mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi adalah dengan melakukan pengembangan ekonomi lokal. Secara landasan teoritis terdapat dua faktor yang memengaruhi proses Pengembangan Ekonomi Lokal yaitu faktor tradisional/langsung yang berkaitan dengan faktor produksi seperti sumberdaya alam, fisik, lokasi, modal finansial, teknologi serta faktor yang tidak langsung (intangible factor) misal kapasitas instritusi, modal sosial dan kepemimpinan. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi pengaruh serta keterkaitan antar faktor tersebut terhadap pengembangan ekonomi lokal di klaster industri rotan Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksploratoris atau perluasan dari penelitian-penelitian terdahulu menggunakan pendekatan secara kuantitatif. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey research dan case study research dengan populasi penelitian pengrajin dan pengusaha mebel rotan di Desa Trangsan sebanyak 245 industri mikro, kecil, menengah dan besar. Berdasarkan penentuan jumlah sampel model SEM-PLS rekomendasi Tabel Cohen, ditetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 101 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara acak proporsional sesuai sebaran area responden. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, didapatkan nilai penghitungan terhadap R2 yang menunjukkan seberapa baik model penelitian yang diajukan. Dari hasil penghitungan R2 , diketahui bahwa nilai ARS (averange R2) adalah 0,429 dan signifikan dengan P < 0,0001. Selanjutnya nilai AVIF (Averange Variance Inflation Factor) adalah 1,185 yang berarti ideal karena kurang dari 3,3. Nilai APC (Averange Path Coefficient) sebesar 0,285 dan signifikan dengan P , 0,0001. Berdasarkan hasil olah data dan analisis, penelitian telah berhasil menguji model yang diusulkan secara empiris.