FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADA SAWAH (Studi Kasus : Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan)

Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu penghasil terbesar kedua produksi padi yaitu dengan produksi padi pada tahun 2019 sebanyak 772.521,47 ton (Badan Pusat Statistik Kabupaten Grobogan Dalam Angka 2020). Kecamatan Godong merupakan salah satu daerah penghasil padi di Kabupaten Grobogan, memiliki predikat sebagai lumbung padi di Kabupaten Grobogan dengan tingkat tanaman yang potensial. Selain padi sebagai komoditas pangan andalan, tanaman pangan lainnya yang dihasilkan di Kabupaten Grobogan adalah jagung, kedelai, kacang hijau dan ubi kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh luas lahan, modal dan tenaga kerja terhadap pendapatan. Luas lahan yang dimaksud mencakup luas sempitnya lahan yang dimiliki petani yang mengacu naik turunnya pendapatan. Modal tersebut mengacu biaya operasional petani dan biaya bahan baku (benih/bibit, pupuk, pestisida). Tenaga kerja mengacu jam kerja petani yang dihitung dalam jam. Data yang digunakan merupakan data primer dengan jumlah sampel sebanyak 98,90 dibulatkan menjadi 100 petani.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, dengan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modal berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pendapatan petani pada sawah. Sedangkan variabel luas lahan dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pada sawah di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Koefisien determinasi (Rsquare) diperoleh sebesar 0,288. Hal ini berarti bahwa 28,8% variabel dependen (pendapatan) dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu modal, luas lahan, dan tenaga kerja. Sedangkan sisanya 71,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan, seperti faktor-faktor produksi, harga jual, dan jumlah produksi.