ANALISIS EFISIENSI KINERJA PENELITIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Universitas Diponegoro berdasarkan rencana stategisnya yang tertuang dalam Renstra 2010 merupakan perguruan tinggi yang memiliki visi menjadi universitas riset yang unggul dan berkualitas. Berdasarkan rencana tersebut pengukuran efisiensi kinerja penelitian sangat penting untuk melihat sejauh mana pencapaian sasaran yang telah diraih. Pengukuran kinerja dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif banyak kekurangan dalam proses penilaiannya, untuk itu penelitian dengan mengagegrasikan perbedaan variabel-variabel indikator pencapaian kinerja tersebut menjadi sangat penting dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja universitas dan fakultas di bidang penelitian menggunakan model Data Envelopment Analysis (DEA), menghitung nilai efisiensi dalam pencapaian kinerja penelitian di universitas dan masing-masing fakultas, mengetahui capaian kinerja penelitian berdasarkan target universitas pada tahapan yang diperoleh. Variabel input yang digunakan adalah alokasi dana penelitian (DP2M dan non DP2M) dan SDM dosen berdasarkan jabatan fungsional, sedangkan variabel output meliputi: publikasi jurnal (nasional, internasional, nasional tidak terakreditasi), makalah yang dipresentasikan dalam seminar (nasional, internasional, regional), hak paten (HKI), kerjasama penelitian, buku ajar berbasis riset dan luaran lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi kinerja universitas menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) memberikan nilai efisiensi 100% pada kurun waktu tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi in efisiensi dari alokasi anggaran penelitian yang dikeluarkan dan SDM dosen yang dimiliki terhadap output yang dihasilkan dari publikasi jurnal, pemakalah dosen, hak paten (HKI), kerjasama penelitian, buku ajar berbasis riset dan luaran lain. Pada skala fakultas menunjukkan hasil efisiensi 100% kecuali pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis tahun 2010 sebesar 60,75%, Fakultas Ilmu Budaya sebesar 72,88% (2011) dan 70,84% (2012), sedangkan Fakultas Teknik sebesar 85.94% (2011) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 67,99% (2013). Kondisi tidak Efisien dalam beberapa tahun di fakultas dapat ditingkatkan menjadi lebih efisien dengan meningkatkan output dan mengurangi input agar tercapai kondisi menjadi lebih efisien.