ANALISIS PENERAPAN LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTOR PERTANIAN DAN KEMISKINAN DI JAWA TENGAH

Kebijakan pembangunan dalam konteks pembangunan wilayah terus berkembang. Secara garis besar kebijakan tersebut dapat diklasifikasikan atas tiga kelompok, yaitu kebijakan pengembangan dari atas (top down), kebijakan pengembangan dari bawah (bottom up), dan kebijakan Local Economic Development (LED). Pendekatan Local Economic Development (LED) ini seharusnya mampu menjadi salah satu alternatif kebijakan pembangunan yang dapat diterapkan dalam era otonomi daerah yang sesuai dengan keunggulan lokal. Salah satu daerah yang melakukan pembangunan berbasis potensi local yaitu Jawa Tengah. Walaupun sektor pertanian merupakan basis ekonomi sebagian besar penduduk di Jawa Tengah, ternyata dari tahun ke tahun sektor tersebut mengalami pertumbuhan jauh di bawah sektor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh manakah penerapan Local Economic Development (LED) di Jawa Tengah dan dampaknya terhadap pertumbuhan sector pertanian dan kemiskinan di Jawa tengah. Untuk melakukan analisis, penelitian ini menggunakan metode gabungan (mixed methods) yaitu menggunakan lebih dari satu metode atau lebih melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dalam pendekatan kuantitatif setidaknya terdapat tiga metode analisis yaitu statistik deskriptif, Principal Component Analysis (PCA) dan analisis jalur (path analysis). Adapun pendekatan kualitatif dilakukan melalui deskriptif kualitatif yang digunakan untuk menggali berbagai informasi untuk menggambarkan fenomena yang kompleks yang tidak dapat dijelaskan oleh pendekatan kuantitatif dan menjawab beberapa temuan yang dihasilkan oleh pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan platform kelembagaan Local Economic Development (LED) di Jawa Tengah sudah cukup baik yang diikuti dengan sudah dilakukannya pemetaan dan analisis kondisi Local Economic Development (LED) oleh mayoritas kabupaten/ kota di Jawa Tengah, walaupun sebagain besar daerah belum membuat rencana tindak Local Economic Development (LED), rencana bisnis dan internalisasi pada anggaran daerah, tetapi sebagian besar daerah itu sudah melaksanakan program Local Economic Development (LED). Penelitian ini juga menemukan bahwa walaupun aktivitas Local Economic Development tidak berpengaruh signifikan baik terhadap pertumbuhan sektor pertanian maupun kemiskinan, tetapi variabel indikator sosial ekonomi dari Local Economic Development menunjukkan pengaruh signifikan baik terhadap pertumbuhan sektor pertanian maupun kemiskinan. Adapun variabel kualitas tenaga kerja dan biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sektor pertanian dan kemiskinan, variabel panjang jalan tidak berpengaruh signifikan baik terhadap pertumbuhan sektor pertanian maupun terhadap kemiskinan, sedangkan variabel aglomerasi ekonomi sektor pertanian tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sektor pertanian tetapi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan.