STRATEGI PENGEMBANGAN TRADISI DUGDERAN DI KOTA SEMARANG

Dugderan merupakan tradisi yang diselenggarakan setiap tahun di Kota Semarang untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi Dugderan termasuk dalam salah satu daya tarik wisata Kota Semarang yang memiliki nilai historis dan budaya, sehingga tradisi ini perlu dilestarikan dan dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi eksternalitas positif dan negatif dari adanya penyelenggaraan Tradisi Dugderan, mengestimasi nilai ekonomi Tradisi Dugderan, tingkat kesediaan membayar (Willingness to Pay) pengunjung, dan jumlah biaya transaksi pengembangan Tradisi Dugderan, serta merekomendasikan strategipengembangan Tradisi Dugderan. Penelitian ini menganalisis dan mendeskripsikan data yang dikumpulkan dengan menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling kepada 100 responden dan purposive sampling kepada empat key person. Tradisi Dugderan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan dapat meningkatkan promosi budaya di Kota Semarang. Namun, masih terdapat beberapa dampak negatif yang dirasakan, diantaranya kemacetan lalu lintas, kebisingan dan kerumunan, serta peningkatan sampah. Estimasi nilai ekonomi total Tradisi Dugderan Rp698.500.000. Sumbangan ekonomi terbesar berasal dari usaha kuliner dengan estimasi total pendapatan sebesar 550 juta rupiah atau 78,7%. Mayoritas pengunjung bersedia membayar untuk pengembangan fasilitas di Pasar Dugder. Nilai rata-rata WTP pengunjung sebesar Rp6.644. Biaya transaksi untuk pengembangan Tradisi Dugderan dibebankan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, serta Pemerintah Kota Semarang. Rekomendasi strategi yang dapat diterapkan antara lain menegakkan regulasi terkait keamanan, ketertiban, dan kebersihan, menambah wahana permainan, melibatkan generasi muda dalam Prosesi Dugderan, dan membuat paket wisata Dugderan yang dapat dijual kepada wisatawan. Kata Kunci: eksternalitas, nilai total ekonomi, willingness_to_pay, dugderan, semarang.