PENGARUH SEKTOR PARIWISATA TERHADAP KETIMPANGAN PENDAPATAN PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015 – 2021

Peningkatan pendapatan pada sektor pariwisata di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak hanya memberikan trickle down effect positif namun juga negatif seperti masalah ketimpangan distribusi pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan pariwisata, pendapatan pariwisata kuadrat, jumlah wisatawan, jumlah hotel, dan jumlah obyek wisata terhadap ketimpangan pendapatan tiap kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015-2021. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia dan Publikasi Dinas Pariwisata DIY. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu regresi data panel meliputi lima kabupaten/kota di Provinsi DIY (Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul) dengan rentang tahun 2015-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen mampu menjelaskan model penelitian sebesar 76 persen. Uji simultan menunjukkan bahwa variabel pendapatan pariwisata, pendapatan pariwisata kuadrat, jumlah wisatawan, jumlah hotel, dan jumlah obyek wisata berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Variabel pendapatan pariwisata berpengaruh positif terhadap ketimpangan, sedangkan variabel pendapatan pariwisata kuadrat, jumlah wisatawan, jumlah hotel, dan jumlah obyek wisata berpengaruh negatif terhadap ketimpangan pendapatan di Provinsi DIY.