HERMAWATI, Sabrina and PURWANTI, Evi Yulia,(19 September 2024), ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP KONDISI KESEHATAN MENTAL: STUDI EMPIRIS DATA INDONESIAN FAMILY LIFE SURVEY (IFLS-5). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (186kB)
Download (186kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (206kB)
Download (206kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (210kB)
Download (210kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (235kB)
Download (235kB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (254kB)
Download (254kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Menurut laporan dari World Federation for Mental Health, satu dari lima orang di dunia mengalami gangguan kesehatan mental. Menurut beberapa studi yang telah dilakukan, terdapat pola temuan yang menunjukkan bahwa individu dengan pendapatan yang lebih tinggi cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Namun, di Indonesia, fenomena ini menunjukkan hasil yang berbeda. Meskipun perekonomian Indonesia kuat di kawasan Asia Tenggara, Indonesia justru memiliki prevalensi gangguan kesehatan mental tertinggi di kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat pendapatan terhadap kesehatan mental di Indonesia, dengan variabel kontrol yakni tingkat pendidikan, status pekerjaan, usia, jenis kelamin, status pernikahan, tempat tinggal, dan jumlah anggota keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berbasis data sekunder berupa data cross-section yang diambil dari data Indonesian Family Life Survey gelombang kelima (IFLS-5). Variabel kesehatan mental yang didapat dari kuesioner IFLS-5 terlebih dahulu diolah menggunakan rasch model. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan mental. Dengan kata lain, peningkatan pendapatan akan memperbesar probabilitas individu untuk lebih sehat secara mental. Variabel lainnya yang turut berpengaruh terhadap kesehatan mental adalah tingkat pendidikan, umur, status pernikahan, dan jumlah anggota keluarga. Tingkat pendidikan, umur, dan status pernikahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan mental. Sedangkan jumlah anggota keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kesehatan mental. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan aspek ekonomi dalam upaya peningkatan kesehatan mental di Indonesia.
Keywords : | Mental health, Income, IFLS-5, Rasch model, Probit model., Kesehatan mental, Pendapatan, IFLS-5, Rasch model, Probit model. |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Sabrina Hermawati |
Date Deposited: | 25 Sep 2024 01:44 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 01:50 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/15158 |