MEMBANGUN KEAMANAN PANGAN PERIKANAN KOTA SEMARANG MELALUI KESADARAN KONSUMEN DAN PERAN STAKEHOLDER

Penjaminan keamanan produk perikanan penting karena ikan termasuk perishable food, yaitu jenis produk pangan yang memiliki kecenderungan cepat membusuk atau tidak aman dikonsumsi. hasil perikanan memang mudah sekali mengalami kerusakan/kemunduran mutu. Sehingga memastikan keamanan rantai pemasaran perikanan adalah aspek penting yang menjamin nutrisi dan ketahanan pangan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah i) Memetakan distribusi rantai pemsaran produk perikanan; ii) menganalisis peran stakeholder dalam menjamin keamanan pangan; (iii) Mengidentifikasi persepsi dan ekspektasi masyarakat terhadap traceability pada produk perikanan; iv) Mengestimasi nilai WTP yang bersedia di bayarkan masyarakat guna membeli produk perikanan yang terjamin keamannnya dari segi traceabilitynya. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari 82 responden dan 34 stakeholder sebagai key person (mencakup komponen A-B-C-G). Data Sekunder diperoleh dari instansi terkait. Pemilihan responden menggunakan metode Purposive dan Quota Sampling sedangkan pemilihan stakeholder menggunakan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method. Hasil analisis penelitian ini rantai pemasaran komoditas ikan di Kota Semarang memiliki 6 saluran dimana pasokan ikan berasal dari Kota Semarang, kabupaten/kota lain bahkan Provinsi lain, dimana handling atau penanganan ikan pada pasar dilakukan dengan es sebagai media pendingin dan menggunakan bak bak penampungan ikan; Pengaruh dan kepentingan aktor berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktor yang memiliki pengaruh tinggi dan sedikit kepentingan yaitu pedagang ikan, dan pengolah ikan sedangkan aktor yang memiliki pengaruh yang tinggi dan kepentingan yang tinggi yaitu oleh BPOM, BKIPM, Dinas kelautan dan perikanan Kota Semarang, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan dan Akademisi; diketahui keputusan responden membeli ikan mayoritas yang ternyata dipengaruhi oleh keadaan fisik ikan dan kebersihan lapak pedagang; Mayoritas responden bersedia membeli dengan kenaikan harga 10% dari harga ikan yang biasanya dibeli. Selanjutnya berdasarkan keadaan sosial ekonomi diketahui bahwa umur, pendidikan, dan pendapatan mempengaruhi kesediaan responden dalam membeli ikan dengan sistem keamanan yang terjamin.